Selasa, 31 Agustus 2010

Perawan Pembantu


Umi pembantuku yang asli Parakan memiliki kulit putih meski tidak mulus, dengan wajah lugu khas gadis desa, dia masih berumur 18tahun dan hanya lulusan SD karena orang tuanya buruh tani tembakau di kampungnya. Umi sangat rajin bekerja membantu istriku danjuga mengasuh kedua anakku. Pada saat anak sulungku mulai masuk sekolah SD, istriku minta pindah di kampung dan Rafa sekolah dikampung saja dekat dengan orang tua atau mertuaku. Karena aku bekerja dari pagi sampai malam, maka umi tetap ikut denganku di Jakarta, apalagi di rumah mertua sudah ada pembantu. Dari sini kisah hilangnya keperawanan umi dimulai Malam itu sepulang dari kantor aku merasa agak meriang dan sedikit pusing, aku meminta Umi membuatkan teh panas, dengan cepat umimengantar teh yang kuminta, dia masuk ke kamar saat aku masih tiduran. 
Umi, kamu bisa kerokin bapak nggak?..� �bisa pak, tapi sebentar umi cuci tangan dulu pak..� dia ke dapur menaruh nampan dan mencuci tangan, kemudian dia sudah masuk lagi ke kamarku�.aku melihat TV diruang tengah masih menyala, ternyata umi masih melihat sinetron dan lupa mematikan TV. 

Nani Gadis Kampung


Kala itu aku numpang kost di rumah temanku yang sudah berkeluarga, sedang seorang gadis adik temanku kebetulan numpang juga di rumah itu, sebagai pengasuh anak-anak temanku itu, berhubung suami istri bekerja.  Pada awalnya aku memandang gadis itu Nani namanya, biasa- biasa saja, maklum aku walaupun sudah cukup dibilang dewasa (27) tetapi sekalipun belum pernah mengenal wanita secara khusus apalagi namanya pacaran, maklum orang tuaku menekankan menuntut ilmu lebih utama untuk masa depan. Apalagi setelah aku selesai kuliah dan langsung bekerja, aku merasa berhasil menikmati hasilku selama ini. Itu sekedar background kenapa gadis itu aku pandang biasa saja, karena dia hanya lulus SD sehingga aku kurang peduli bila aku menyadari tingkat pendidikanku sendiri. 
Namun dari hari kehari Nani si gadis itu selalu melayaniku menyediakan makan, menjagakebersihan kamarku, dan bahkan mencuci bajuku yang terkadang tanpa aku minta walaupun aku sebenarnya biasa mencuci sendiri, namun adakalanya aku cukup sibuk kerja, sehingga waktuku terkadang serasa di buru-buru.  Rupanya gadis itu sedikit menaruh hati, tapi aku tidak tanggap sekali. Terlihat dari cara memandangku, sehingga aku terkadang pura-pura memperhatikan ke arah lain. 

Gairah Siswi PKL


Dulu aku sempat bekerja di sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang automotive di daerah Bekasi. Ditempat itu, sebut saja PT. BT, jumlah karyawannya cukup banyak. Tapi bukan itu yang menyebabkan aku menurunkan tulisan ini. Selain karyawan,disana terdapat beberapa siswi yang sedang melakukan PKL. Diantara siswi tersebut, salah satu diantaranya, telah membuat aku seperti kembali merasakan cinta (yang dulu pernah hilang bersama Galuh). Siswi tersebut, kita sebut saja namanya Muti, diperbantukan di departemen Personalia, sedangkan aku, bekerja di departemen PPIC. Sebenernya ruang kerja kami agak berjauhan, tetapi karena sama-sama mengerjakan jenis pekerjaan yang menyangkut dengan data, maka setiap hari, kami selalu bertemu ditempat foto copy. Awalnya sih, aku hanya sekedar mengagumi kecantikannya, karena dengan hidung yang bangir, bentuk bibir yang sensual, dihiasi lesung pipit di kedua pipinya, membuat semua yang ada didirinya terlihat sempurna. 
Hari demi hari kami terlihat semakin akrab, bahkan banyak teman-temanku yang menyangka kalau aku sedang PDKT dengannya. Semua anggapan temanku, tidak terlalu aku pikirkan, karena aku merasa, Muti disini sedang belajar dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh sekolahnya, dan sebagai seorang karyawan di PT. 

Kejutan Tak Terduga

Siang itu aku agak cepat pulang kuliah, bukan karena malas ikut kuliah yang masih ada, tetapi karena kakiku sakit (mungkin terkilir) dan ada bagian yang membiru sedikit. lagi-lagi karena main sepak bola yang kurang hati-hati, dengan teman sekampus tadi pagi. Dengan naik motor, aku ingin secepatnya pulang dan memberi obat (minyak urut), terus istirahat di rumah. 15 menit kemudian aku sudah tiba di rumah, dan agak sepi kalau jam segini, karena semua pada kerja dan kuliah atau sekolah. Hanya ada pembantu, yangusianya sekitar 35 tahun, biasa dipanggil Mbak Suli. Tapi jangan kaget lho.., badannya terawat dan masih kencang, walaupun kulitnya agak hitam (hitam manislah menurutku). Agak kaget juga aku, setelah dibukakan pintu, kulihat dia mengenakan baju kaos yang agak ketat dan rok putih yang selutut. Tetapi tonjolan di dadanya itu, membuat darahku berdesir cepat. �Kok pulangnya cepat, Mas..?� katanya menyapa. 
Aku memang dipanggil Mas olehnya, singkatan dari Dimas. �Iya Mbak, kakiku agak sakit, tadi jatuh waktu main sepak bola..� kataku membalas. Spontan matanya melirik ke kakiku dan berkata, �Coba Mbak lihat, dia pun menarik celana panjangku agak ke atas, �Sakit nggak..?� tambahnya sambil agak menekan bagian yang membiru dan mulai berjangkok.

Gadis Bermata Sipit

Tiga bulan pertama ada temanku yang baru dimutasi di kantor, mulanya biasa-biasa saja. Namanya Ahung... Ciri-ciri orangnya adalah wanita keturunan, mata sipit, tinggi kurang lebih 165cm, berat 50kg, bibir sensual, ramah, suka senyum, senang pakai rok mini dan sepatu hak tinggi, kulit bersih, rambut sebahu dan wajah tidak kalah dengan titi dj. Aku biasa pergi makan siang bersama manajernya yang juga rekan sekerjaku. Kebetulan sang manager juga seorang wanita dimana dalam perusahaan tempat aku bekerja adalah fifty fifty antara pri dan keturunan. Ketika makan siang bersama (saat itu kira-kira 6 orang termasuk nirmala) dengan kendaraanku menuju salah satu rumah makan di daerah sabang. Pas memilih meja langsung menuju meja tapi aku agak terburu-buru atau si ahungyang terburu-buru sehingga terjadi tabarakan tanpa sengaja antara aku dan ahung. 
Hidungnya yang tidak begitu mancung menempel pada hidungku yang mancung banget. Tubuhnya tinggi bila dibanding wanita biasa kira-kira 170 cm plus sepatu, soalnya tubuhku jugasekitar itu, secara reflek aku memeluknya karena takut terjatuh. Dalam dekapanku terasa harum parfum mahal dan ternyata memang mahal yang membuat darahku berdesir mengalirkan hawa naafsu hingga keubun-ubun. Setelah makan siang kamipun kembali kekantor dengan tidak membawa hubungan serius setelah kecelakaan tadi. 

Elvina


Namaku Chepy, 22 tahun, mahasiswa di sebuah universitas swasta ternama di Jakarta.Kisahku ini adalah kejadian nyata tanpa aku rekayasa sedikitpun!. Kisahku bermula setahun yang lalu ketika temanku (Dedy) mengajakku menemaninya transaski dengan temannya (Gunawan). Saya jelaskan saja perihal kedua orang itu sebelumnya. Dedy adalah teman kuliahku dan dia seorang yang rajin dan ulet termasuk dalam hal berbisnis walaupun dia masih kuliah. Gunawan adalah teman kenalannya yang juga seorang anak mantan pejabat tinggi yang kaya raya (saya tidak tahu apakah kekayaan orang tuanya halal atau hasil korupsi!).Setahun yang lalu Gunawan menawarkan beberapa koleksi lukisan dan patung (Gunawan sudah mengetahui perihal bisnis Dedy sebelumnya) milik orang tuanya kepada Dedy, koleksi lukisan dan patung tersebut berusia tua. Dedy tertarik tapi dia membutuhkan kendaraansaya karena kendaraannya sedang dipakai untuk mengangkut lemari ke Bintaro, oleh karena itu Dedy mengajak saya ikut dan saya pun setuju saja. 
Perlu saya jelaskan sebelumnya, Gunawan menjual koleksi lukisan dan patung tersebut, oleh Dedy diperkirakan karena Gunawan seorang pecandu putaw dan membutuhkan uang tambahan.Keesokan harinya (hari Minggu), saya dan Dedy berangkat menuju rumah Gunawan di kawasan Depok. Setelah sampai di depan pintu gerbang 2 orang satpam berjalan ke arah kami dan menanyakan maksud kedatangan kami. 

Cerita Diawal Musim Semi


Pagi itu sangat dingin, tapi aku memaksakan diri untuk membuka mataku walaupun sebenarnya ingin tinggal di tempat tidur di bawahselimut yang tebal. "Aku harus bangun!" hanya itu yang berada di pikiranku sekarang, sehingga akupun bangkit berdiri menuju ke kamar mandi. Keadaan memang cepat berubah, sebulan yang lalu aku masih tinggal bersama mama dan papa tiriku, sekarang aku tinggal seorang diri. Dan secara otomatis aku harus mencari biaya hidup sendiri, karena aku tidak mau membebani mama dengan biaya hidupku. Untung aku cepat mendapat pekerjaan yang layak, yang mampu menghidupiku di kota yang cukup mahal ini. Sebuah perusahaan webdesign membutuhkanku sebagai assisten dalam bidang keuangan dan pemasaran. 
Hujan rintik-rintik menemaniku memasuki fairground Cebit, salah satu pameran komputer terbesar di dunia yang berlangsung di Hannover. Perusahaan di mana aku bekerja menjadi salah satu pemilik stand di pameran ini. Untuk sementara aku tinggal di sebuah hotel yang lumayan besar di hannover zentrum. Setelah akumemarkir mobilku dan mulai melangkah ke pintu masuk, aku mendengar suara yang tidak asing. Yah, beberapa orang bertampang Asia sedang berbicara Indonesia. Tidak aku sangka bahwa aku bakal bertemu orang Indonesia di pameran ini, dan hal itu terjadi di haripertama. Sekilas aku mendengar bahwa mereka sedang membicarakan aku. Seorang yang berdasi biru berkata ke temannya, "wah yang ini pasti blasteran". Dan mereka pun hanya bisa menebak-nebak sambil berbisik.

Sabtu, 28 Agustus 2010

Istri boss


Aku bekerja di Semarang, ditengah lingkungan orang- orang Chinese yang kebanyakan perempuan. Aku berumur 35 tahun tetapi belum menikah dan sudah punya pacar yang jauh tempatnya. Istri bossku itulah yang merenggut keperjakaanku. Suaminya affair dengan seorang perempuan marketing dari Jakarta. Memang aku kalau melihat istri bossku, aku jadi kasihan. Walau sudah punya 3 anak tapi kulihat akhir-akhir ini makin tambah seksi terutama kedua buah dadanya yang membesar. Aku tahu dia ikut fitness rutin dan body building di salah satu sanggar senam. Mungkin untuk mengimbangi WIL suaminya yang memang sangat seksi dan suaranya kalau telepon, minta ampun, merdu sekali. 
Makanya bossku sampai klepek-klepek seperti burung tak berdaya. Bossku orang sangat kasar, selalu menangsendiri dan otoriter pada istrinya. Tidak malu dia memarahi istrinya di depan karyawannya. Tapi anehnya aku cukup dipercaya. Itu dibuktikan ketika bossku suka cerita soal keluarganya, anak- anaknya juga. Aku yang paling dipercaya boleh masuk di rumah, bahkan di ruang pribadinya. Wah, hebat sekali. Kapan aku punya kamar begini, tempat tidur yang luks dan enak sekali. 

Semalam Dengan Lina


Saat usia TK, aku pernah memergoki kedua orang tuaku 'menunaikan' tugas' rumah tangga, karena tempat tidurku hanya terpisah olehkain gorden dengan kedua orang tuaku.Pada usia SD, hobby mengintip orang mandi telah membakar otakku untuk lebih 'encer'. Sampai kemudian sejak SMP pelajaran 'mempermainkan jari' telahku lampaui dengan penuh keberanian dan kenekadan setiap kunaiki kendaraan umum, gara-gara hobby baruku nontonbokep.Baru usia SMA, seorang teman menertawakan ketololanku karena belum pernah melakukan onani dan hanya mengandalkan mimpi basah.
Sementara adik-adik kelas antri untuk menjadi mangsaku (mengingat saat itu aku aktif sebagai ketua OSIS).Dan akhirnya keperkasaanku terjajal setelah lulus SMA. Ketika sekolah di Selandia dan Belanda, pengalamanku bertambah sedikit demi sedikit sampai akhirnya menjadi co- pilot dan ber- advontur di pelosok negri.Salah satu kisahnya adalah berikut ini:Ini adalah kali ke lima aku mendapat schedule 5 hari Ambon-Ternate.Kali ini capt. Frank yang hobby bobok masih menjadi bosku, didampingi seorang pramugari montok bernama Yuni dan pramugara geblegbernama Ardi.

Bercinta Dengan Mantan Murid


Namaku Asmiati, tinggi 160 sentimeter, berat 56 kilogram, lingkar pinggang 65 sentimeter. Secara keseluruhan, sosokku kencang, garis tubuhku tampak bila mengenakan pakaian yang ketat terutama pakaian senam. Aku adalah Ibu dari dua anak berusia 44 tahun danbekerja sebagai seorang guru disebuah SLTA di kota S. Kata orang tahi lalat di daguku seperti Berliana Febriyanti, dan bentuk tubuhku mirip Minati Atmanegara yang tetap kencang di usia yang semakin menua. Mungkin mereka ada benarnya, tetapi aku memiliki payudara yang lebih besar sehingga terlihat lebih menggairahkan dibanding artis yang kedua. Semua karunia itu kudapat dengan olahraga yang teratur. 
Kira-kira 6 tahun yang lalu saat usiaku masih 38 tahun salah seorang sehabatku menitipkan anaknya yang ingin kuliah di tempatku, karena ia teman baikku dan suamiku tidak keberatan akhirnya aku menyetujuinya. Nama pemuda itu Sandi, kulitnya kuning langsat dengan tinggi 173 cm. Badannya kurus kekar karena Sandi seorang atlit karate di tempatnya. Oh ya, Sandi ini pernah menjadi muridku saat aku masih menjadi guru SD. Sandi sangat sopan dan tahu diri. 

Bapak Kost Yang Agresif


Pagi itu kulihat Oom Pram sedang merapikan tanaman di kebun, dipangkasnya daun-daun yang mencuat tidak beraturan dengan gunting.Kutatap wajahnya dari balik kaca gelap jendela kamarku. Belum terlalu tua, umurnya kutaksir belum mencapai usia 50 tahun, tubuhnya masih kekar wajahnya segar dan cukup tampan. Rambut dan kumisnya beberapa sudah terselip uban. Hari itu memang aku masih tergeletak di kamar kostku. Sejak kemarin aku tidak kuliah karena terserang flu. 
Jendela kamarku yang berkaca gelap dan menghadap ke taman samping rumah membuatku merasa asri melihat hijau taman, apalagi di sana ada seorang laki-lai setengah baya yang sering kukagumi. Memang usiaku saat itu baru menginjak dua puluh satu tahun dan aku masih duduk di semester enam di fakultasku dan sudah punya pacar yang selalu rajin mengunjungiku di malam minggu. Toh tidak ada halangan apapun kalau aku menyukai laki-laki yang jauh di atas umurku. Tiba-tiba ia memandang ke arahku, jantungku berdegup keras. Tidak, dia tidak melihaku dari luar sana. 

Aku Maniak Oral Seks


Aku tergerak juga untuk mengirim tulisan setelah aku membaca salah satu artikel di Internet tentang oral seks yang dikenal juga dengan nama cunnilingus. Aku jadi teringat bahwa apa yang tertulis di situ ternyata kasusnya sama dengan diriku. Terus terang aku lebih menyukai oral seks daripada persetubuhan yang sesungguhnya (dengan penetrasi), terutama jika si lelaki aktif mengoral siwanita. Kecenderungan ini baru kusadari ketika waktu aku di sekolah menengah beberapa tahun lalu untuk pertama kalinya aku menyaksikan film biru. Aku sangat terangsang melihat adegan si lelaki menciumi dan menjilati kelamin si wanita. Aku sendiri tidak tahu kenapa aku begitu tertarik pada adegan itu. 
Baru ketika aku kuliah aku kemudian punya pacar. Pacaranku yang pertama biasa-biasa saja. Kegiatan seksual kami hanya terbatas pada ciuman. Demikian pula dengan pacaranku yang kedua, meskipun berlangsung lebihlama tetapi tidak ada letupan seksual yang berat. Kepada kedua-duanya pernah kusampaikan keinginanku untuk meniru apa yang pernah kulihat di film biru tetapi mereka menolak. Mungkin karena mereka merasa risih. Setelah aku lulus dan bekerja keinginanku itunyaris terlupakan. 

Akibat Hujan


Sebelumnya saya akan memberitahu bahwa cerita ini terjadi sebelum saya mengenal lebih dalam soal internet. Hanya luarnya saja. Ketika itu saya masih kursus di sebuah lembaga sebut saja ITK (bukan universitas). Saat itu saya masih belum begitu kenal dengan internet, dan saya masih dalam taraf pemula dan baru sampai dalam soal hardware. Sejak berkenalan dengan seorang teman di ITK saya mulai mengenal apa itu internet. Dan saya suka sekali pergi ke warnet dan hampir tiap hari saya berada di sana. 
Semakin lama saya suka sekali ber-chatting ria sampai suka lupa waktu dan pulang malam hari. Pada hari sabtu, saya seperti biasa suka nongkrong di warnet mulai jam 18:00, dan saya langsung mengecek e-mail. Setelah selesai saya suka browsing sambil chat. Pada saat itu hujan deras mengguyur seisi kota disertai angin. Pada saat saya membeli minuman (di dalam warnet), saya melihat dua orang gadis yang memasuki warnet. Mereka terlihat basah kuyup karena kehujanan, dan ketika itu mereka mengenakan kaos warna putih dan biru (cewek yang satunya), dan celana pendek. 

Cinta Pertama


Ini adalah pengalaman pribadiku dimana pertama kali aku melakukan yang namanya hubungan suami istri. Perkenalkan nama saya dedi(nama panggilan) saya tinggal dikota Solo tapi saya bukan orang Solo, saya pendatang disolo. Asli saya orang daerah Jawa Barat. Langsung saja saya menceritakan pengalaman pertama saya melakukan hubungan badan yang biasa dilakukan oleh suami istri dan sampaisaat ini sering sekali saya lakukan. Pernah saya melakukan sex dengan teman kenalan lewat chating orang Solo juga. Pada waktu itu sekitar 4 tahun yang lalu saya masih duduk dibangku SMA kelas 3, saya punya pacar bernama Astuti biasa dipanggil Tuti. 
Pacarku asli orang Solo, wajahnya cukup cantik dengan kulit berwarna kecoklat-coklatan dengan dada yang berukuran nggak begitu besar. Saya nggak tahu ukuran branya, pokoknya bagi saya termasuk agak kecil deh. Tapi ada satu hal yang sangat saya sukai dari Tuti yaitu bibirnya yang mungil dan sangat tipis. Saya berpacaran nggak begitu lama, dari mulai pacaran sampai putus pacaran sekitar 8 bulan. Tapi selama 8 bulan tersebut kami sering sekali melakukan hubungan badan. 

Aku Jadi Pemuas Nafsu Anak Majikanku

Namaku sebut saja ningsih (18) aku seorang pembantu rumah tangga di sebuah keluarga kaya raya di jakarta. Pekerjaan ini terpaksaaku lalukan karena aku hanya lulusan SMP dan aku butuh uang untuk membantu ekonomi keluargaku di kampung. Kata orang wajahku lumayan cantik dengan proporsi tubuh tinggi 164 cm dan berat 48 kg. Kulit ku juga bersih dan mulus. Terus terang aku senang bekerja sebagai pembantu di keluarga Nyonya Rini ini. 
Majikanku penyabar memberi gaji bulanan yang cukup dan memperlakukanku dengan baik. Suami majikanku seorang pengusaha sementara Nyonya Rini seorang dosen. Kisah yang akan aku ceritakan ini bermula saat putra tunggal majikanku, Mas Rafy 22th, pulang karena liburan dari kuliahnya di Australia. Saat aku baru menjadi pembantu mas Rafy sudah kuliah di Australia sehingga baru saat dia pulang liburan inilah aku bertemu dengannya. Putra majikanku itu ternyata juga ramah seperti ke dua orang tuanya, Dia juga tampan dan tubuhnya atletis. 

Senin, 23 Agustus 2010

Onani di Depan Ibu Kost

Hallo Wiro dan pembaca cerita- cerita seru?sekalian. Tidak disangka ternyata saya dapatpuluhan respon dalam satu hari. Semuanya minta agar cerita "Onani Di DepanIbu Kost" dilanjutkan. Baiklah saya lanjutkan ceritaku ini.Pada bagian pertama dikisahkan bahwa ibu kost akan memberikanvaginanya bila saya dapat bertahan melakukan onani dalam satu jam tanpakeluar sperma (ejakulasi). Sebagai gambaran, ibu kost saya ini cantiknyasetengah mati. Tahu kan Larasati (model)? Nah, ibu kost saya mirip- miripseperti itu. Dulu katanya hampir jadi penyiar. 
Oke, saya lanjutkan lagi.Karena sudah kepalang basah akhirnya saya terima tantangan itu. Saya kocokpenisku agak perlahan agar bisa bertahan lama. Kelihatannya teknik inicukup berhasil. Lima menit sudah berlalu dan tidak ada tanda-tanda sayaakan ejakulasi."Wah, hebat juga kamu. Coba sekarang biar ibu yang kocok," katanya.Ternyata dia tahu saya curang. Kali ini saya pasrah. Tangannya yang lembutdan lentik itu sekarang sudah menggenggam batang penisku. Ala mak,pertamanya sih terasa ganjil dan geli. Tapi lambat laun rasa itu berubahmenjadi nikmat yang luar biasa. Saya coba membayangkan rumus- rumusmatematika, program komputer yang rumit, listing virus, bahkan sampaidosenku yang killer, semuanya itu agar saya dapat bertahan lama. Tapilagi-lagi ibu kost lebih pintar. Dia menggosok-gosok paha dalamku sementaratangan yang lain tetap mengocok penis. Di lain waktu dia memainkan kantongpelir atau menggosok kepala penis. Saya benar-benar tidak kuat. Sayacengkram kedua tangannya."Stop, berhenti dulu bu," kataku sambil terengah-engah. Saya lirik jamdinding. 

Mahasiswi Ibuku

Ibuku adalah seorang dosen komputer di sebuah perguruan tinggi di Indonesia. Ia memiliki banyak mahasiswa maupun mahasiswi dan karena kepiawaian Ibuku dalam mengajar, banyak mahasiswanya yang datang ke rumahku unuk meminta diajar secara privat. Kisah ini adalah nyata yang terjadi ketika Ibuku sedang tidak di rumah. Namaku adalah Joe. Saat itu aku sedang dalam masa pengangguran karenanya aku hanya tinggal di rumah sehingga membuatku sangat bosan karena kegiatanku sepanjang hari hanya menonton VCD dan bermain komputer saja.
Tetapi kebosananku berakhir ketika salah seorang mahasiswi Ibuku datang kerumah. Ingrid namanya, dia kuliah di Universitas **** ***** (edited). Karena Ibuku kebetulan sedang ada urusan, maka Ingrid menunggunya datang dikarenakan ada urusan yang sangat penting dengan Ibuku. Karena aku tidak ada pekerjaan dan aku sangat bosan dengan kegiatanku, maka aku menemaninya menunggu Ibuku. Tetapi, aku sengaja tidak memberitahukan kepadanya bahwa Ibuku sedang pergi ke luar kota bersama Bapakku selama beberapa hari. Jika kuperhatikan dengan seksama, Ingrid sama sekali tidak jelek. Bagiku dia bahkan menarik sekali, dengan proporsi badan yang bagus dan seksi dan dikombinasikan dengan rambutnya yang panjang tergerai dan hitam. Sekilas wajahnya mirip dengan Maudy Kusnaedi dan karenanya aku tidak bosan-bosannya menatap Ingrid sambil terus mengajaknya bercakap- cakap sambil menawarkannya minum segelas air jeruk.Sampai suatu ketika, dia minta ijin untuk pergi ke WC dan aku menunjukkannya lokasi WC yang berada di belakang kamar orang tuaku. 

Gara Gara Butuh Uang

Sebut saja aku Diana. Umurku 19 tahun dan aku kuliah di salah satu universitas terkenal di Jakarta. Aku akan menceritakan dilemma yang kuhadapi gara-gara kekurangan uang untuk biaya kuliah, aku pun melayani nafsu para lelaki hidung belang, bahkan wanita lesbi/biseks pun kulayani demi mendapat uang. Kisahku ini berawal pada saat aku kekurangan uang untuk masuk ke perguruan tinggi ternama di Jakarta. Aku berasal dari sebuah kota kecil di luar Pulau Jawa. 
Orangtuaku kesulitan dalam membiayaiku. Padahal aku benar-benar menginginkan pendidikan gelar sarjana itu. Aku sudah berusaha mencari beasiswa, tapi sulit sekali. Aku cuma mendapat diskon uang pangkal, padahal biaya untuk merantau di luar kota dan biaya per semester tidak sedikit. Namun, karena kegigihanku, aku memutuskan untuk terus berjuang kuliah. Aku punya keyakinan bisa mencari kerja part time atau beasiswa saat kuliah. 

Tante Amy Tetanggaku

Sebut saja namaku Pram, aku adalah suami dari seorang istri yang menurutku sungguh sangat sempurna. Namun begitu sebagaimana layaknya sebuah pepatah, rumput tetangga sangatlah segar, itu yang berlaku dalam kehidupanku. Walaupun pelayanan yang kuterima dari istriku sungguh tidak kurang suatu apapun, masih juga terlintas dalam anganku fantasi yang menggairahkan setiap kali Tante Amy lewat di depan rumah.Tante Amy adalah seorang pengusaha Garment yang cukup ternama di kota Solo. Kalau tidak salah tafsir, usia Tante Amy sekitar 38 tahun, sementara suaminya adalah pemilik sebuah penginapan di Pantai Senggigi Pulau Lombok. Barangkali karena lokasi usaha pasutri ini yang berjauhan, mungkin itulah penyebab mereka sampai sekarang ini belum dikaruniani momongan. Tapi sudahlah, itu bukan urusanku, karena aku hanya berkepentingan dengan pemilik betis kaki yang berbulu halus milik Tante Amy yang selalu melintas dalam setiap fantasi seksku. 
Kalau menurut penilaianku betis kaki Tante Amy bak biji mentimun, sementara gumpalan buah dada, pantat maupun leher Tante Amy sangatlah sejuk kurasakan seiring dengan air liurku yang tertelan dalam kerongkonganku. 

Pesta Ulang Tahun


My husband day party.. semua berjalan normal, suami gw tetap bekerja seperti biasanya dan gw tetap di rumah. gw gak tau apa hubungannya ama si dini berlanjut ato gak, yg jelas sejak saat itu mas eko sering pulang larut malam bahkan pagi. katanya ada kerjaan yg gak bisa ditinggal. gw pun mulai sering telepon2an ama tony, walau dia memaksa untuk datang ke rumah gw, gw tetap aja nolak biarpun gw udah pernah janji, alasan gw takut ketauan, dia ngajak ML di luar gw juga tetap nolak, karena gak mau ninggalin rumah dan takut kalo mas eko pulang gw gak ada di rumah.. paling banter kita phone sex sampe berjam2. 
gw berupaya nolak dengan berbagai cara.. tapi ditinggal terus menerus bikin gairah gw semakin tinggi apalagi setiap pulang kantor mas eko selalu menolak berhubungan dengan alasan keletihan.. ntar aja an, wekeend aja ya.. gila seminggu sekali buat pasangan baru nikah..mmh bikin gw pusing kejadian yg gak disangka2 pun terjadi.. suatu pagi, selasa pagi, setelah mas eko ke kantor. entah setelah pesta itu, gw semakin berani aja berpakaian, gw sering banget gak make bra, kalo keluar kemana2.. karena kompleks rumah kami dekat ama pasar, gw memutuskan untuk ke pasar, hanya make daster, dan itupun tanpa bra.. setelah pulang dari pasar, gw lucuti daster gw, tinggal make CD doank, sambil masak.. selesai masak, gw nyantai nonton dvd semiblue.. 

Pembalasan Seorang Kekasih

Aku berdiri di depan mobilku sekitar 15 menit tanpa bergerak dan hampir tidak bernafas. Kutatap HP-ku. Aku baru saja datang dari luar kota dan mendengar bahwa pacarku sedang keluar sejak 2 jam yang lalu! Gila, sekarang hampir setengah dua pagi, dan besok aku tahu pasti kalau dia ada kuliah pagi. Dadaku sesak karena cemburu. Yup, cemburu. Hanya insting, tapi kuat sekali. Aku yakin dia datang. Sial! hening sekali pagi ini.Pacarku adalah pacar pertama yang bisa kudapatkan di kota S ini. 
Dia adalah anak pertama dari tiga bersaudara, perempuan semua. Terpaut satu dan tiga tahun dari pacarku yang berumur 20 tahun. Mereka tinggal tanpa orangtua karena dinas di luar kota. Aku mencintainya hampir dengan seluruh hatiku. Sial! sakit sekali pagi ini.Kukelilingi jalanan di kota ini perlahan. Aku sangat tidak mengharapkan bertemu dan mendapati kenyataan yang menyakitkan seandainya perasaanku benar, aku sungguh tidak mengharapkan. Hmm, sepertinya terkabul. Sudah jam 3:15, dan aku tidak memergoki mobil rival sialanku di jalan. Kutepikan mobilku, kuambil HP-ku, sekedar checking, siapa tahu sudah di rumah! Redial.. Hallo.. suara lembut menyapa. 

Cinta Tulusku

Saya seorang Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta di kota M dengan panggilan Edwin. Tiga tahun yang lalu saya sehabis pulang kuliah belanja ke sebuah Toko Serba Ada yang lumayan besar di Kota M ini, karena saya seorang anak kost belanjanya juga disesuaikan dengan kantong anak kost yaitu Mie Instant dan soft drink kesukaan saya. 
Setelah beres keliling Toserba tersebut saya mulai antri di kassa. Sampai di kassa saya di layani oleh seorang kasir yang manis dengan body yang ramping dengan ukuran yang sangat proporsional di tambah kulitnya yang mulus dan kuning langsat, rambutnya di potong tidak terlalu pendek sehingga sangat jelas kelihatan sekali jenjang lehernya, umurnya kira-kira 30 thn. Kasir tersebut menghitung belanjaan saya yang tak banyak itu kemudian saya bayar semuanya kebetulan di saku banyak uang receh seratusan. 

Aku Jadi Taruhan Judi

Rita (34) nyaris putus asa dalam menjalani hidup ini. Suaminya, Aryo, justru menjadikannya sebagai seorang pelacur. Aku tak pernah menyangka jika Mas Aryo tega menjual tubuhku. Ketika pertama kali aku mengenalnya, dia adalah laki-laki yang baik dan selalu menjagaku dari berbagai godaan laki-laki lain. Kami menikah lima tahun yang lalu dan dikarunai seorang anak laki-laki berusia tiga tahun dan kami beri nama Rizal. Perkimpoian kami mulus-mulus saja sampai Rizal muncul diantara kami. Tentu saja waktuku banyak tersita untuk mendidik Rizal.
Mas Aryo berkerja di perusahaan swasta yang bergerak dibidang produksi kayu, sedangkan aku hanya tinggal di rumah. Tetapi aku tidak pernah mengeluh. Aku tetap sabar menjalankan tugasku sebagai ibu rumah tangga sebaik-baiknya. Sebenarnya setiap hari bisa saja Mas Aryo pulang sore hari. Tetapi belakangan ini dia selalu pulang terlambat. Bahkan sampai larut malam.Pernah ketika kutanyakan, kemana saja kalau pulang terlambat. Dia hanya menjawab Aku mencari penghasilan tambahan Rit, jawabnya singkat.Mas Aryo makin sering pulang larut malam, bahkan pernah satu kali dia pulang dengan mulut berbau alkohol, jalannya agak sempoyongan, rupanya dia mabuk. Aku mulai bertanya-tanya, sejak kapan suamiku mulai gemar minum-minum arak. Selama ini aku tidak pernah melihatnya seperti ini. Kadang-kadang ia memberikan uang belanja lebih padaku. Atau pulang dengan membawa oleh-oleh untuk aku dan Rizal anak kami.Setiap kali aku menyinggung aktivitasnya, Mas Aryo berusaha menghindari. Kita jalankan saja peran masing-masing. Aku cari uang dan kamu yang mengurus rumah. Aku tidak pernah menanyakan pekerjaanmu, jadi lebih baik kamu juga begitu, katanya.Aku baru bisa menerka-nerka apa aktivitasnya ketika suatu malam, dia memintaku untuk menjual gelang yang kupakai. Ia mengaku kalah bermain judi dengan seseorang dan perlu uang untuk menutupi utang atas kekalahannya, jadi itu yang dilakukannya selama ini. Sebagai seorang istri yang berusaha berbakti kepada suami, aku memberikan gelang itu. Toh dia juga yang membelikan gelang itu. Aku memang diajarkan untuk menemani suami dalam suka maupun duka.Suatu sore saat Mas Aryo belum pulang, seorang temannya yang mengaku bernama Bondan berkunjung ke rumah. Kedatangan Bondan inilah yang memicu perubahan dalam rumah tanggaku. 

Minggu, 22 Agustus 2010

Ketika Hujan Turun

Namaku Nessa, samaran tentunya. Saat ini aku sedang menyelesaikan skripsi S1 di kota B. Berikut ini adalah salah satu isi diary-ku yang ingin dipublikasikan ke khalayak ramai. Mohon maaf sebelumnya, tapi aku ingin beritahukan bahwa aku menggunakan account email sobat tercintaku Dytha, seorang cowok yang baik hati dan penuh perhatian Bandung, 6 Desember 1999 Tok tokkk tokkkkkkk.. 
Nes, kuliah nggak loe?. suara Risa terdengar tak sabar menunggu di luar pintu kamar mandi. Aku masih sempat terbayang perlakuan pria itu semalam. Lidah-lidahnya benar-benar membuatku gila dan menyiksa semua syaraf-syaraf kenikmatanku. Perlakuannya yang sulit ditebak, kadang cepat dan kasar, kadang lembut penuh perasaan, membuatku terengah-engah melayang bergoyang dicabik badai. Tiada henti dia membiarkan diriku santai sejenak meresapi gesekan kulit dadanya di ujung-ujung payudaraku. Vaginaku diserang habis-habisan dengan tusukan-tusukannya yang semakin lama semakin menguras staminaku. Dansa kami di atas pembaringan berakhir pada saat musik indah tergantikan suara hujan di luar sana. Sial..! Aku mendapati diriku basah kuyup oleh keringat dan baju tidurku yang tak mampu menutupi tubuhku secara normal. Aku beranjak bangun dan membenahi baju tidurku. Sekali lagi aku menghampiri pintu kamarku untuk memastikan kondisinya yang masih aman terkunci. Jam 3:20, Masih beberapa jam untuk melanjutkan tidurku. Aku terpaksa mengganti underwear-ku yang basah oleh keringat bercampur cairan kewanitaanku. Mudah-mudahan pria itu datang lagi ke dalam mimpiku. Berharap semu birahiku terpuaskan kembali. Hari ini benar-benar lembab dan dingin. 

Karena Terlambat Datang

Aku ingin menceritakan satu pengalaman terbaru setelah mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan swasta di Bandung baru-baru ini. Pagi itu, aku terlambat masuk kantor karena ketiduran. Semalaman aku menyaksikan dua buah Blue Film versi Indonesia. Karena kesiangan, aku jadi malas pergi ke kantor. Namun, keterlambatan itu akhirnya membuatku meraih sesuatu yang sudah lama kuidam-idamkan.Saat aku masuk kantor, semua pegawai wanita memandangku dengan heran. Sementara teman-teman yang pria kelihatan cuek-cuek saja. 
Tumben Win, Kamu kesiangan.. biasanya Kamu datang paling awal.. awas lho, hari ini personalia kantor Kita orang baru lho. Aku berani bertaruh, Kamu pasti akan dimarahi habis-habisan.. suara Susan terdengar mengejek. Kemudian Meina menimpali, Pasti Kau kena marah dan bisa-bisa dipecat lho..! Belum selesai ia melanjutkan perkataannya, Frida memotongnya sambil cengengesan, Taruhan.. You pasti dihukum.. ha ha ha ha.. Mendengar itu, aku pun membalas ledekan mereka, Oke kalo begitu.. Kita taruhan aja.. kalo Aku tidak dimarahin, Kalian harus mau kencan satu-persatu denganku mulai malam ini. Gimana..?Karuan saja teman-teman pria yang tadi sedang sibuk di mejanya masing-masing langsung mengeluarkan suara, Huu..ngaco Kamu.. Win, beraninya Kamu memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. 

Joko Sayang Mbak Tiyah

Namaku joko, umurku memasuki usia kurang lebih 20 tahun bulan ini. Para reader yang budiman, aku akan bercerita tentang pengalaman nyata pertamaku bagaimana rasanya bersetubuh dengan wanita. Pengalamanku ini terjadi pertengahan tahun 1995 dengan kakak teman karibku.Awalnya aku pikir bersetubuh dengan wanita adalah hal yang biasa-biasa saja, atau kenikmatannya sama saja dengan waktu kita beronani dikamar mandi saat kita lagi butuh kepuasan, itu pendapatku waktu itu. 
Kebiasaanku beronani atau kata orang nyoli dimulai waktu usiaku masih 17 tahun ketika aku duduk dikelas tiga S M P. Telah menjadi kebiasaanku sepulang sekolah aku harus pergi kesawah untuk mencari sekarung rumput makanan dua ekor kambingku saat masih dikampung, kini aku tinggal di Jakarta bersama budeku. Memang kedua orang tuaku adalah peternak yang kurang sukses.

Guru BK

Cerita ini berawal ketika aku memasuki bulan kedua kelas II di sebuah SLTP N di daerah Jateng. Sebut saja aku Bujang, aku adik dua bersaudara lahir dari keturunan Sumatera Jawa. Dari keisengan ku sering memakai sepatu warna putih (di SLTP ku sepatu harus warna hitam), aku sempat mau berkelahi dengan Guru BK ku gara-gara sepatu putihku hadiah ulang tahunku harus dicat warna hitam.Kakakku adalah seorang preman di kotaku, jadi aku sedikit banyak menjadi anak yang cenderung nakal. Suatu hari aku datangi guru BK ku kerumahnya, sampai dirumah ternyata guruku sedang tidak di rumah, dan hanya istrinya yang berada di rumah. 
Aku katakan maksudku, minta ganti rugi atas sepatu baruku. Dengan berlinang air mata ternyata guruku sedang tertimpa musibah, orangtuanya sakit dan harus dioperasi dengan biaya banyak. Dia mau melakukan apa saja asal aku tidak minta ganti. Aku cium pipinya beberapa kali dan aku tinggalkan dia.Dua tahun kemudian aku lulus dan melanjutkan sekolah ke SMA di Jateng. Tak disangka istri guruku yang dulu pernah aku cium, ternyata mengajar di SMA itu. Pada saat pendaftaran aku langsung dipanggil masuk ke kantor, aku tak tahu ada apa, aku hanya menurut saja.Masuk.. tidak usah sungkan-sungkan katanya seraya menyilahkan aku duduk. Makasih.. jawabku sekenanya. Nanti aku tunggu di rumah jam 3 sore, kamu boleh pergi katanya singkat.

Inikah Cinta Atau...

Pagi itu aku bangun kesiangan, seisi rumah rupanya sudah pergi semua. Akupun segera mandi dan berangkat ke kampus. Meskipun hari itu kuliah sangat padat, pikiranku nggak bisa konsentrasi sedikitpun, yang aku pikirkan cuma Rani. Aku pulang kerumah sekitar jam 3 sore, dan rumah masih sepi. Kemudian ketika aku sedang nonton TV di ruang keluarga sehabis ganti baju, Rani keluar dari kamarnya, sudah berpakaian rapi. Dia mendekat dan mukanya menunduk. 
Dodi, kamu ada acara nggak? Temani aku nonton dong.. Eh.. apa? Iya, iya aku nggak ada acara, sebentar yah aku ganti baju dulu jawabku, dan aku buru-buru ganti baju dengan jantung berdebaran. Setelah siap, akupun segera mengajaknya berangkat. Rani menyarankan agar kami pergi dengan mobilnya. Aku segera mengeluarkan mobil, dan ketika Rani duduk di sebelahku, aku baru sadar kalau dia memakai rok pendek, sehingga ketika duduk ujung roknya makin ke atas. Sepanjang perjalanan ke bioskop mataku nggak bisa lepas melirik kepahanya.Sesampainya dibioskop, aku beranikan memeluk pinggangnya, dan Rani tidak menolak. Dan sewaktu mengantri di loket aku peluk dia dari belakang. 

Rabu, 18 Agustus 2010

Naksir Rita Dapat Ibunya

Saat itu aku Ronny masih kuliah dan saya mempunyai teman karib namanya Mona, dari Sumatera, dia menumpang di rumah tantenya. Kebetulan antara saya dan Mona mempunyai hoby yang sama, naik gunung, lintas alam, atletik, lempar lembing. Saya sering bertandang ke rumahnya, makin lama makin sering. Karena saya juga naksir sama Rita, adik sepupu Mona atau anak tantenya. Walau saya sudah menjadi akrab dengan keluarganya, tapi Rita tak kunjung kupacari. Setelah selesai SMA Mona melanjutkan studi di Kota lain, tapi aku mencoba untuk bertandang ke rumah Rita, tapi jarang ketemu. Namun perjalanan waktu menentukan lain bagi Rita, ayahnya yang wakil rakyat itu meninggal. Sekarang ini ibunya mencari nafkah sendiri dengan memegang beberapa perusahaannya yang memang sudah dirintis cukup lama, sebelum terpilih menjadi wakil rakyat.

Kenikmatan Di Bis Kota

Nama saya Florence Kim, sayaadalah warga Indonesia keturunan Korea yang sekarang sedang berada di Italy untuk tujuan bisnis dan saya sering sekali membaca 17Tahun.com hingga saya menjadi sangat basah. Saya mempunyai pacar bernama Erick, seorang warga Roma, tapi sekarang saya tidak menceritakan pengalaman saya bersama Erick.Pagi itu, kami makan pagi berdua sambil ngobrol-ngobrol ringan. 
Erick ada meeting dengan factory jam 11 pagi, jadi saya mungkin menghabiskan waktu dengan jalan-jalan sendiri, tapi tidak masalah soalnya saya sudah terbiasa kemana-mana sendiri. So, setelah cium perpisahan dengan Erick, saya mulai berbenah diri.Pagi itu udara summer kebetulan sangat indah buat jalan-jalan. Saya memakai skirt-dress katun pendek, sekitar 10 cm di atas lutut, motif floral, dengan canvas-shoes di padukan dengan straw hat yang saya beli di Yogyakarta. Sip deh, komentar saya setelah mengecek sekali lagi di cermin. Baju ini bagus juga, leher bajunya yang berbentuk kotak, low cut memperlihatkan dada saya yang putih dan berukuran 36B.Waktu saya turun dari kamar, melewati lobby yang crowded, saya sempat merasa tatapan mata yang tertuju pada saya, apa karena saya manis atau jarang kali ngeliat cewek Asia, tapi lumayanlah buat tambah PD.

WIL

Ayahku sudah sekitar 3 tahun meninggal dunia, meninggalkan ibu dan anak-anak, aku dan adikku Charles yang masih kecil. Kini Charles sudah duduk di kelas 8 SD sedang aku sudah tamat SMU, mulai kuliah di Akademi Pariwisata dan Perhotelan. Meski mendapat dana pensiun tetapi amat kecil jumlahnya. Maklum, ayahku hanya pegawai kecil di Pemda KMS. Untuk menyambung hidup dan membiayai sekolahku dan Charles, ibuku terpaksa membuka toko jamu di samping rumah. Lumayan, sebab selain jualan jamu ibu juga menjual rokok, permen, alat-alat tulis, pakaian anak-anak dan sebagainya.

Tentu saja, aku membantu ibu dengan sekuat tenaga. Siapa lagi yang bisa membantu beliau selain aku?Charles masih terlalu kecil untuk bisa membantu dan mengerti tentang kesulitan hidup. Meski usia ibu sudah berkepala empat tetapi masih cantik dan bentuk tubuhnya masih bahenol dan menarik. Maklum ibu memang suka memelihara tubuhnya dengan jamu Jawa. Selain itu, sejak muda ibu memang cantik. Ibuku blasteran, ayahnya belanda dan Ibu Sunda. Ayahku sendiri dari suku Ambon tetapi kelahiran Banyumas. Ia lebih Jawa ketimbang Ambon, meski namanya Ambon. Selama hidup sampai meninggal ayah bahkan belum pernah melihat Ambon.Ayah meninggal karena kecelakaan bus ketika bertugas di Jakarta. Bus yang ditumpanginya ngebut dan nabrak truk tangki yang memuat bahan bakar bensin. Truk dan bus sama-sama terbakar dan tak ada seorang penumpangpun yang selamat termasuk ayahku. Sejak itu, ibuku menjanda sampai tiga tahun lamanya.

Bercinta Dengan Wanita Hamil

Aku adalah seorang eksekutif muda yang baru diangkat menjadi manajer di sebuah perusahaan swasta di Surabaya. Sebut saja namaku Aldi, tinggi 175 cm kata orang aku mirip pemain bulu tangkis Ricky S. Kisah ini terjadi hampir setahun yang lalu. Umurku saat itu 30 tahun. Aku sudah beristri dan beranak 2, berumur 3 tahun dan yang bungsu baru 1 bulan. Isteri dan anakku masih tinggal di Malang karena saat melahirkan anak kedua tinggal di rumah orang tuanya dan belum pulang ke Surabaya.

Kisah ini terjadi saat pulang dari kerja lembur sekitar pukul 11:00 malam. Dengan mobil Baleno kesayanganku, aku menyusuri Jalan di kawasan perumahan elit yang mulai sepi karena kebetulan hujan gerimis. Ditengah perjalanan aku melihat perempuan setengah baya berdiri di bawah pohon di pinggir jalan. Aku merasa kasihan lalu aku menghentikan mobil dan menghampirinya. Aku bertanya, Ibu sedang menunggu apa? Dia memandangku agak curiga tapi kemudian tersenyum.

Minggu, 15 Agustus 2010

Liarnya Wanita Setengah Baya

Sebut saja namanya Debbie umur 35 tahun dan Lucy 33 tahun. Seperti yang sudah-sudah, aku mengenal sosok Debbie dari seringnya aku online sebagai chatter. Aku bisa menilai, Debbie adalah sosok yang hot dalam bercinta. Dengan ciri-ciri 170/65, berdada sintal, berpinggul sexy dan kelihatan sekali dia adalah seorang wanita yang suka sekali senam sehingga badannya terasa padat berisi. Itu semua aku ketahui setelah dia kirim aku foto dan aku tahu kalau dia penganut sex bebas juga dengan para karyawan-karyawan yang ada di surabaya, itupun aku ketahui setelah Debbie banyak cerita tentang kehiduapn sexnya. 
Singkat cerita, kita janjian untuk ketemuan, dengan catatan dia harus bawa teman karena menurut dia, tidak pernah ada acara copy darat sendirian. Dan gilanya lagi dia sudah booking hotel, saat acara ketemuan nanti. Itu karena supaya dia tidak ketahuan suaminya, dia pilih Hotel. Karena menurut Debbie, Hotel adalah tempat yang paling aman. Sesuai dengan hari yang sudah dibicarakan bersama, akhirnya aku bergegas meluncur menuju hotel yang dia booking. Setelah di depan hotel, aku berusaha menelpon dia untuk menanyakan di kamar nomor berapa. Hallo Dandy, kamu ada dimana tanya Debbie. Aku sudah di depan lobby, Mbak Debbie di kamar no. Berapa?aku berusaha mencari tahu. Naik aja lift ke lantai 3, terus cari nomor 326, suara Debbie dengan jelas. Ok Mbak, aku segera naik, jawabku. Ok aku tunggu, suara Debbie dengan ceria. Setelah aku tutup celluler ku, bergegas aku menuju kamar yang disebut oleh Debbie. Tok-tok-tok aku mengetuk pintu yag betuliskan nomor 326. Setelah pintu terbuka, aku sedikit terpana dengan tubuh Debbie yang tinggi semampai. Dandy ngapain bengong, masuk dong, sambil menggapai lenganku. Sesampai di dalam kamar, ternyata benar Debbie bersama dengan temannya, sesuai dengan janji dia.

Nikmatnya Istri Karyawanku

Hari itu salah seorang direktur perusahaan, Pak Freddy, sedang mengadakan resepsi pernikahan anaknya di sebuah hotel bintang lima di kawasan Senayan. Tentu saja akupun diundang, dan malam itu akupun meluncur menuju tempat resepsi diadakan.
Aku pergi bersama dengan Jason, temanku waktu kuliah di Amerika dahulu. Sesampainya di hotel tampak para undangan sebagian besar membawa pasangannya masing-masing. Iri juga melihat mereka ditemani oleh istri dan anak mereka, sedangkan aku, karena masih bujangan, ditemani oleh si bule ini.
Selamat malam Pak.. sapa seseorang agak mengagetkanku. Aku menoleh, ternyata Lia sekretarisku yang menyapaku. Dia datang bersama tunangannya. Tampak sexy dan cantik sekali dia malam itu, disamping juga anggun. Berbeda sekali jika dibandingkan saat aku sedang menikmati tubuhnya,.. Liar dan nakal. Dengan gaun malam yang berdada rendah, belahan buah dadanya yang besar tampak menggoda.

Sabtu, 14 Agustus 2010

Calon Istri Pamanku

Kisah ini terjadi kira-kira 2 tahun yang lalu, tapi setiap kali aku membayangkannya, seolah-olah baru saja terjadi kemarin peristiwa yang sangat indah ini.Aku mempunyai seorang paman yang belum menikah. Pamanku ini bisa dibilang rada telat untuk menikah karena waktu itu ia berusia 42 tahun. Hal ini disebabkan karena pamanku adalah pengusaha kaya tapi ia terlalu cerewet dalam memilih pendamping hidupnya. Sebenarnya ia telah banyak diperkenalkan dengan wanita-wanita muda oleh keluargaku, tetapi tetap ia bilang inilah itulah, tidak ada yang cocok dengan matanya, katanya.Sampai pada suatu saat, ketika aku kebetulan sedang bertamu ke rumahnya, datang teman pamanku dengan seorang wanita yang sangat cantik dan ayu, semampai, langsing, pokoknya kalau menurut saya, layak dikirim untuk jadi calon miss universe.Kemudian kami diperkenalkan dengannya, wanita itu bernama Ayu, ternyata namanya pas sekali dengan wajahnya yang memang ayu itu. Ia berusia 24 tahun dan saat itu ia bekerja sebagai sekretaris di perusahaan teman pamanku itu. Kemudian kami bercakap-cakap, ternyata Ayu memang enak untuk diajak ngobrol. Dan aku melihat sepertinya pamanku tertarik sekali dengannya, karena aku tahu matanya tidak pernah lepas memandang wajah Ayu.Tapi tidak demikian halnya dengan Ayu. Ia lebih sering memandangku, terutama ketika aku berbicara, tatapannya dalam sekali, seolah-olah dapat menembus pikiranku. Aku mulai berpikir jangan-jangan Ayu lebih menyukaiku. Tapi aku tidak dapat berharap banyak, soalnya bukan aku yang hendak dijodohkan. Tapi aku tetap saja memandangnya ketika ia sedang berbicara, kupandangi dari ujung rambut ke kaki, rambutnya panjang seperti gadis di iklan sampo, kulitnya putih bersih, kakinya juga putih mulus, tapi sepertinya dadanya agak rata, tapi aku tidak terlalu memikirkannya.

Minggu, 08 Agustus 2010

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes