Selasa, 19 Oktober 2010

Senin, 18 Oktober 2010

Jumat, 01 Oktober 2010

Hanya Cinta Sesaat


Namaku Iwan, 23 tahun. Ceritanya aku mulai ketika aku baru saja diterima kerja di sebuah Travel Agent di Ruko kawasan Mangga Dua Jakarta. Terus terang, aku baru saja lulus dari kuliahku di AKPAR di Jogja. Aku baru lulus bulan Juli 98. Terus, aku sudah berusaha melamar kerja di Travel Agent di Jogja, tapi tidak satupun yang mau menerimaku. Akhirnya aku berkelana ke Jakarta, aku kost di kawasan Kemayoran bersama temanku yang sudah lebih dulu ke Jakarta dan juga lebih dulu bekerja di Jakarta. Sampai akhirnya, bulan Desember aku berhasil bekerja di Travel Agent, tempatku sekarang bekerja.

Nah, di hari pertamaku kerja, aku datang pagi-pagi sekali ke kantor. Kata Bos baruku, aku harus datang jam 8.30 pagi, yaa.., aku pergi dari rumah jam 7.00, takut kalau-kalau ada macet di jalan, paling tidak dalam dua jam aku sampai di kantor baruku. Ternyata di luar dugaan, aku tiba pukul 7.30. Sial, aku pikir, tahu begini, lebih baik aku pergi jam delapan. Dan ternyata kantorku juga belum buka. Aku nongkrong saja di depan kantorku. Tidak berapa lama, ada cewek yang sedang membuka rolling door ruko di sebelah kantorku. Ah daripada nongkrong sendirian, lebih bagus nongkrong berdua, pikirku.

Doi Dah Horney

Waktu kuliah di salah satu universitas negeri di Jateng 1995-2002 .Suatu siang tiba2 hpku ada sms dari no yg ngga aku kenal..masih ingat aku? trus aku langsung call no tadi,ternyata dari seorang cewek Tuti namanya, temen waktu awal masuk kuliah dulu tapi beda fakultas. Sempat deket sih waktu penataran dulu (dan aku emang suka)..berawal dari itu aku mulai maen ke kos Tuti. dari beberapa ketemuan aku tahu Tuti sdh punya pacar tapi kuliah di luar kota. Pada suatu malam aku ngobrol ma Tuti di kamar kosnya,waktu itu jam udah mendekati angka 9..tau kan kalo peraturan di kos cewek kalo lewat jam 9 dah ga boleh. Nah waktu jam 9 tepat aku pamit mo pulang tiba-tiba Tuti memegang tanganku kamu ga usah pulang..tidur sini aja.. katanya. Wah kebetulan ni pikirku. Kemudian Tuti menutup pintu kamarnya, aku enjoy aja rebahan di bednya sambil ndengerin radio. Tuti lalu bilang ga papa kan nginep disini.. sambil duduk disebelahku. Ya kalo itu maunya Tuti aku ok aja, cuma ga enak ma temen2 kamu,kataku. 2 jam selanjutnya aku ma Tuti ngobrol terus .Pas jam 11 malam Tuti matiin lampu kamarnya gantian nyalain lampu mejanya ,suasana jadi remang2 gitu di iringi suara Dido..aku lihat dia nglepasin branya, jadi tetep pake kaos tanpa bra lalu ikut tiduran di sebelahku. 

Asmara di Tengah Rimba


Pada suatu liburan sekolah yang panjang, kami dari sebuah SLTA mengadakan pendakian gunung di Jawa Timur. Rombongan terdiri dari 5 laki-laki dan 5 wanita. Diantara rombongan itu satu guru wanita ( guru biologi) dan satu guru pria ( guru olah raga ). Acara liburan ini sebenarnya amat tidak didukung oleh cuaca. Soalnya, acara kami itu diadakan pada awal musim hujan. Tapi kami tidak sedikitpun gentar menghadapi ancaman cuaca itu. Ada yang sedikit mengganjal hati saya, yakni Ibu Guru Anisa ( saya memanggilnya Anisa ) yang terkenal galak dan judes itu dan anti cowok ! denger-denger dia itu lesbi. Ada yang bilang dia patah hati dari pacarnya dan kini sok anti cowok. Bu Anis usianya belum 30 tahun, sarjana, cantik, tinggi, kulit kuning langsat, full press body. Sedangkan teman - teman cewek lainnya terdiri dari cewek-cewek bawel tapi cantik-cantik dan periang, cowoknya, terus terang saja, semuanya bandit asmara ! termasuk pak Martin guru olah raga kami itu. Perjalanan menuju puncak gunung, mulai dari kumpul di sekolah hingga tiba di kaki gunung di pos penjagaan I kami lalui dengan riang gembira dan mulus-mulus saja. Seperti biasanya rombongan berangkat menuju ke sasaran melalui jalan setapak. 

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes